MotoGP Mandalika melibatkan ratusan marshal yang berasal dari lokal. Tapi berapa ya bayaran marshal di MotoGP Mandalika?
Peran Marshal di setiap perhelatan MotoGP tak bisa dikesampingkan. Marshal memang mengemban sejumlah tugas dan tanggung jawab agar balapan bisa berjalan lancar. Termasuk saat gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia, ratusan marshal berjaga di sejumlah titik untuk memastikan lintasan bebas dari halangan.
Marshal di MotoGP Mandalika itu berasal dari orang lokal. Berapa ya bayaran menjadi marshal MotoGP Mandalika? detikOto sempat bertemu dengan salah seorang marshal di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika. Marshal tersebut mengaku dibayar Rp 150 ribu untuk bekerja sekitar 11 jam.
“Kami dibayarnya per hari Rp 150 ribu, dari jam 5 pagi sampai jam 4 sore. Kami sangat senang menjadi seorang marshal, karena ini menjadi pengalaman seru untuk kami, saya bisa melihat pebalap MotoGP secara langsung dan saya punya foto bersama Vinales,” ungkap marshal fireman Abraham Steven Hok saat ditemui.
Sebagai marshal fireman, Abraham bertugas untuk membantu memadamkan api saat terjadi insiden di lintasan hingga menyebabkan motor pebalap terbakar. Perlu diketahui juga marshal-marshal itu merupakan pekerja lepas atau freelancer.
Untuk bisa menjadi seorang Marshal pada ajang MotoGP, para calon Marshal harus mendaftarkan diri terlebih dahulu dan melalui beberapa tes dan interview.
“Pekerjaan saya sehari-hari adalah seorang staf keamanan di salah satu kantor, dan saya asal Bali. Saya sudah ketiga kalinya menjadi marshal. Untuk menjadi seorang marshal saya mengajukan cuti selama 5 hari dari kantor saya,” ujar Abraham.
Abraham mengatakan dirinya sangat senang menjadi seorang Marshal pada ajang MotoGP meski ada kesulitan yang harus dihadapi.
“Saat ini saya di bagian pitlane yaitu menjadi Fireman, tugas seorang Fireman ialah membantu pebalap saat terjadi kecelakaan, saat motor terbakar maka saya akan langsung memadamkannya menggunakan APAR. Sebelumnya saya menjadi marshal di bagian Digital Flag, seorang petugas yang berperan untuk mengganti lampu rambu di dalam lintasan saat terjadi kecelakaan,” ucap Abraham.
“Tapi untuk menjadi seorang Marshal tidaklah mudah, kami harus melakukan pelatihan terlebih dahulu, pelatihan bagaimana menggunakan APAR, bagaimana melihat arah angin, dan pelatihan lainnya dari MGPA,” Abraham menambahkan.
Hal senada juga disampaikan Neto yang juga bertugas sebagai seorang marshal MotoGP. Ini merupakan kali ketiga Neto terlibat menjadi marshal dalam ajang balapan di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika.
“Saya juga sudah tiga kali ikut menjadi marshal fireman. Saya sangat senang menjadi seorang Marshal karena saya bisa melihat langsung para pebalap MotoGP, jadi saat ada teman yang mengajak saya mendaftar menjadi Marshal, ya sudah saya ikut mendaftar saja,” Neto mengatakan.