Fans Manchester City mengolok-olok legenda Manchester United, Sir Bobby Charlton, yang tutup usia. The Citizens pun meminta maaf atas ulah penggemar mereka.
MU berduka atas kepergian salah satu legenda terbesar mereka, Sir Bobby Charlton. Jawara Piala Dunia 1966 ini meninggal dunia pada Sabtu (21/10/2023) di usia 86 tahun.
Ucapan berkabung atas wafatnya Charlton datang dari klub-klub Premier League. Man City jadi salah satu yang menyampaikan kabar duka buat MU.
Aksi memalukan justru dilakukan beberapa penggemar Manchester City. Mereka menyanyikan lagu hinaan kepada Sir Bobby Charlton di Etihad Stadium saat The Sky Blues menjamu Brighton & Hove Albion.
Sebuah video TikTok memperlihatkan banyak penggemar Man City yang menyanyikan lagu olok-olok di dalam stadion. Para fans itu seolah-olah merayakan kematian Sir Bobby Charlton.
“Lalalalala…. Bobby’s in a box, in a box. Bobby’s in a box! (Bobby di peti mati, peti mati. Bobby di peti mati! -red),” begitu lagu yang dinyanyikan fans Man City di Etihad Stadium.
Manchester City amat geram dengan ulah beberapa penggemar mereka yang menghina kematian Bobby Charlton. Jawara bertahan Premier League itu meminta maaf kepada MU dan memastikan pelaku olok-olok mendapat hukuman atas perbuatan tersebut.
“Manchester City FC sangat kecewa mengetahui laporan nyanyian ofensif dari segelintir orang tentang Sir Bobby Charlton di beberapa gedung Etihad Stadium selama paruh waktu pertandingan Premier League kemarin melawan Brighton and Hove Albion,” begitu isi pernyataan resmi Man City, dilansir dari Manchester Evening News.
“Klub mengutuk keras nyanyian itu, dan meminta maaf tanpa syarat kepada keluarga dan teman-teman Sir Bobby, dan semua orang di Manchester United. Pada hari ini, ketika stadion berdiri untuk memberikan penghormatan kepada legenda kami sendiri di Francis Lee, pendukung Manchester City harus memahami dan menghargai sama pentingnya dengan siapa pun akan perlunya rasa hormat dalam permainan kami.””
“Tim keamanan kami sedang mempelajari rekaman CCTV di area-area pertemuan. Kami berterima kasih kepada mereka yang telah melaporkan masalah ini, dan kami terus meminta informasi apa pun yang dapat membantu kami mengidentifikasi individu yang terlibat, sehingga kami dapat mengambil tindakan-tindakan yang tepat untuk mengeluarkan perintah pelarangan,” demikian pernyataan resmi Manchester City.