Bola Rakyat – Manajer Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, menyebut kemenangan Francesco Bagnaia atas duel dengan Marc Marquez dalam balapan utama MotoGP Spanyol 2024 adalah sebuah mahakarya. Kata dia, Bagnaia juga belum pernah merasakan sensasi sebaik ini dengan motor Desmosedici-nya.
Duel ketat antara pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia dengan Marc Marquez (Gresini Ducati) dianggap sebagai salah satu momen terbaik di MotoGP Spanyol 2024. Bahkan manajer Ducati Lenovo, Davide Tardozzi menyebut momen tersebut seperti mahakarya karena saking luar biasanya.
Usai sama-sama gagal finis dalam sprint race MotoGP Spanyol 2024 pada akhir pekan lalu. Bagnaia dan Marquez menyajikan pertarungan yang luar biasa dalam balapan 24 lap di Sirkuit Jerez, Spanyol pada 28 April 2024. Para penonton dibuat terpukau dengan aksi salip menyalip yang sangat agresif dari kedua juara dunia tersebut hingga mereka finis di posisi dua teratas.
Francesco Bagnaia Menang atas Marc Marquez
Bagi Pecco -sapaan Bagnaia. Kemenangan di Jerez menjadi yang pertama setelah podium pertama yang didapatnya dalam balapan pembuka di Qatar di musim ini. Seperti diketahui dalam dua balapan terakhir, dia terjatuh di Portugal dan kemudian hanya mampu finis kelima di Amerika Serikat sehingga kejayaannya di Spanyol benar-benar sangat berarti baginya untuk tetap di dalam jalur perebutan gelar juara.
Tardozzi pun mengagumi kemenangan yang diraih bintang asal Italia itu. Tak lupa, dia menyoroti aksi menyalip sensasional yang dilakukan Bagnaia pada lap pertama. Menurutnya, performa luar biasa yang ditampilkan juara MotoGP dua kali itu adalah sebuah mahakarya.
“Kedua anak laki-laki itu (Marquez dan Bagnaia) menunjukkan akhir yang luar biasa. Jerez pada hari Minggu adalah salah satu hari yang mengangkat Bagnaia ke barisan juara Olympus. Pecco memberikan sebuah mahakarya,” kata Tardozzi dilansir dari Speedweek, Jumat (3/5/2024).
“Itu adalah pertarungan antara juara dunia dua kali dan juara dunia delapan kali. Saya ingin menyoroti dengan jelas manuver menyalip ganda Pecco di lap pertama di jalur luar, saat mengerem di depan tikungan tajam, itu luar biasa,” tambahnya.
Lebih lanjut, Tardozzi memuji timnya yang mampu membantu Pecco bangkit dengan cepat setelah sempat terpuruk dalam dua seri terakhir. Sang manajer pun menilai pembalap berusia 27 tahun itu tak pernah merasakan sensasi sebaik ini selama bertahun-tahun menunggangi motor Desmosedici-nya sehingga kini dia semakin percaya diri.
“Waktu putaran tercepat Pecco dalam balapan 1 menit 37,4 detik juga benar-benar tidak terduga! Dia belum pernah merasakan sensasi sebaik ini dengan motor sebelumnya,” ujar manajer berusia 65 tahun itu.
Anak-anak melakukan pekerjaan luar biasa dalam membantunya memecahkan masalahnya. Dia selalu sangat terbuka dan jujur di dalam garasi. Saya pikir kami bisa memberinya kepercayaan lebih pada motor ini sekarang,” pungkasnya.