Prospek Partai Demokrat dalam Bawah Pimpinan Kamala Harris menuju Pilpres 2024

Prospek Partai Demokrat di Bawah Pimpinan Kamala Harris menuju Pilpres 2024

Jakarta – Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris mengawasi melawan mantan Presiden Donald Trump pada waktu ia mempersiapkan diri untuk tampil di tempat Konvensi Nasional Partai Demokrat, demikian hasil jajak pendapat menunjukkan.

Menjelang konvensi di dalam Chicago, Harris unggul antara tiga hingga enam poin persentase di persaingan menuju Gedung Putih, demikian hasil dua jajak pendapat pada Minggu, 18 Agustus 2024, seperti dilansir Al Jazeera.

Read More

Hasil jajak pendapat ini menunjukkan pembaharuan dramatis Partai Demokrat, belaka lima pekan sejak Presiden Negeri Paman Sam Joe Biden membatalkan upaya pencalonannya juga menyerahkan tongkat estafetnya untuk Harris.

Kandidat Presiden Amerika Serikat yang mana Sangat Kuat

Harris, yang dimaksud saat ini menjadi kandidat partai yang mana kuat, menuju Konvensi Nasional Partai Demokrat dengan angin puyuh yang dimaksud bersejarah: kampanyenya telah terjadi memecahkan rekor penggalangan dana, memadati arena-arena pertandingan dengan para pendukungnya, kemudian mengubah hasil jajak pendapat di tempat beberapa jumlah negara bagian yang mana menjadi medan pertarungan menjadi kemenangan bagi Partai Demokrat.

Harris juga pasangannya, Gubernur Minnesota Tim Walz – telah terjadi mengubah “kegembiraan” menjadi kata kunci kampanye, sebuah pengingat akan keputusasaan yang mana dirasakan partai beberapa minggu yang digunakan lalu. Keduanya secara terbuka menerima nominasi partai dia pada konvensi dalam Chicago yang mana dimulai hari Senin, 19 Agustus, 2024.

“Ini merupakan sebuah perubahan fundamental bersejarah,” kata Joseph Foster, mantan ketua Partai Demokrat berusia 71 tahun di tempat pinggiran kota Philadelphia yang mana masih bergerak pada partai tersebut, seperti dikutipkan Reuters. “Orang-orang antusias, anak-anak muda terlibat. Saya belum pernah mengawasi yang mana seperti ini.”

Dengan waktu kurang dari 80 hari lagi menuju Hari Pemilu, partai ini berharap dapat menunggangi gelombang antusiasme yang dimaksud menuju kemenangan.

Hal ini akan menjadikan Harris, orang dermis hitam serta keturunan Asia pertama yang mana menjabat sebagai perwakilan presiden, sebagai presiden wanita pertama di dalam negara ini.

Tetapi Ada Kemungkinan Kemunduran

Namun, jajak pendapat dan juga ahli strategi dari kedua partai besar memberi peringatan bahwa “gula tinggi” dari lonjakan awal Harris akan memudar, meninggalkan perpecahan di area kalangan Demokrat di isu-isu seperti sektor ekonomi dan juga konflik Israel-Hamas juga pertempuran sengit melawan kandidat dari Partai Republik, Donald Trump.

Kisah pribadi Harris yang tersebut bersejarah adalah “indah kemudian bagus, tetapi isu-isu yang dimaksud pada akhirnya akan menentukan pemilihan ini. Isu-isu yang dimaksud termasuk inflasi, keamanan, kepemimpinan, dan juga panggung dunia,” demikian prediksi juru bicara Partai Republik, Adam Geller.

Harris menyampaikan pidato pertamanya yang dimaksud berfokus pada kegiatan ekonomi pada Hari Jumat juga menyampaikan proposal untuk memotong pajak bagi sebagian besar orang Amerika, melarang “permainan harga” oleh para tukang jualan grosir lalu meningkatkan perumahan yang digunakan terjangkau, sebuah anggukan awal untuk sayap progresif partai.

 

  • 1
  • 2
  • 3
  • Selanjutnya

Related posts