Pernyataan Ridwan Kamil apabila Jadi Gubernur Ibukota setelahnya Ibukota Pindah ke IKN serta Nasib Anies Baswedan

Pernyataan Ridwan Kamil apabila Jadi Gubernur Ibukota setelahnya Ibukota Pindah ke IKN juga Nasib Anies Baswedan

Jakarta – Bakal Calon Gubernur DKI Ridwan Kamil, yang memborong dukungan 12 partai, mengklaim mempunyai visi DKI Jakarta Baru pasca ibu kota Indonesia berpindah ke Ibu Perkotaan Nusantara (IKN) dalam Kalimantan Timur.

“Nama koalisinya sebanding dengan nama slogannya, yaitu Koalisi Ibukota Indonesia Baru menuju Ibukota Indonesia Maju,” kata Ridwan Kamil pada waktu ditemui di area Hotel Sultan Jakarta, Senin, 19 Agustus 2024.

Read More

Mantan Gubernur Jawa Barat ini, menyatakan hal itu segera terhadap Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka pada pemberitahuan dengan Suswono pada menghadapi pemilihan gubernur DKI.

Dia menjelaskan visi ini bertujuan mewujudkan akan ke mana arah Ibukota pasca IKN melalui reimajinasi DKI Jakarta Baru menjadi Ibukota Maju.

“Kami akan kerja keras belajar untuk memberikan sebuah komunikasi urusan politik demi memaksimalkan di kegiatan visi misi kami lima tahun ke depan,” ujarnya.

Melalui komunikasi politik, diharapkan mampu menyelesaikan satu per satu keluhan warga terkait kesulitan Jakarta, katanya.

Nantinya semua keluhan itu tentu akan ditampung salah satunya pada kegiatan bertajuk “reimajinasi Jakarta” antara pemerintah sama-sama warga.

Sebanyak 12 partai urusan politik secara resmi menyetujui secara resmi piagam dukungan untuk mengusung Ridwan Kamil-Suswono sebagai akan datang pasangan calon pada Pemilihan Gubernur lalu Wakil Gubernur Ibukota 2024.

Koalisi ini beranggotakan Partai Gerindra, Golkar, PKS, NasDem, PKB, PSI, Demokrat, PAN, Partai Garuda, Partai Gelora, Partai Perindo juga PPP. Mereka membentuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang berintikan koalisi pendukung Prabowo Subianto kemudian Gibran Rakabuming di dalam Pilpres 2024.

Satu-satunya pesaing Ridwan Kamil – Suswono adalah calon independen pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana, oleh sebab itu PDIP yang belum mengajukan calon kurang dukungan sebab hanya sekali mempunyai 15 kursi di dalam DPRD. Syarat mengajukan calon gubernur adalah mempunyai 22 kursi di tempat Dewan.

Nasib Anies Baswedan

Gubernur petahana Anies Baswedan tak mampu maju, pasca PKS menarik dukungan juga beralih membantu Ridwan Kamil.

Dalam wawancara dengan Majalah Tempo edisi 11 Agustus 2024, Anies telah lama memperkirakan bahwa akan segera ada upaya menghalang-halangi pencalonannya. Anies berujar ia seperti pemain sepak bola yang digunakan setiap saat ditekel di dalam ujung, lalu disorot semua lampu.

“Ya, saya harus loncat-loncat menghindari sliding tackle. Jadi saya rasa itu bagian dari perjuangan menyebabkan gagasan, nilai, cita-cita,” tutur Anies.

Gagalnya Anies progresif pilgub DKI Jakarta lantaran ditinggal partai pengusung menjadi ironis lantaran dari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), mantan gubernur DKI Ibukota yang dimaksud unggul secara head to head apabila dibandingkan dengan tiga nama lain, Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, lalu Kaesang Pangarep.

Survei yang digunakan dirilis pada Minggu, 18 Agustus 2024 itu memberikan pilihan simulasi dua nama terhadap responden. Dalam survei itu, sebanyak 500 responden ditanyai tentang calon kepala area yang dimaksud dipilih apabila pemilihan dijalankan pada waktu survei.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengajukan permohonan Anies Baswedan sabar menghadapi dinamika Pemilihan Kepala Daerah DKI Ibukota Indonesia 2024. “Memang proses kebijakan pemerintah ini begitu cepat, saya minta Mas Anies sabar,” kata Cak Imin dalam Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Mulai Pekan malam.

Ia mengaku tak menyangka dinamika kebijakan pemerintah pada pemilihan gubernur Serentak 2024 terjadi begitu cepat. “Terlalu cepat kemarin, saya bukan menyangka secepat itu. Jadi, saya belum sempat (menyampaikan dinamika),” kata Muhaimin, yang dimaksud pada Pilpres 2024 menjadi pasangan Anies.

Janji Ridwan Kamil

Calon kuat gubernur DKI Ibukota Ridwan Kamil atau RK mengungkapkan bahwa dirinya bersatu akan calon delegasi gubernur Suswono berikrar mempertahankan kinerja baik dari gubernur-gubernur sebelumnya.

“Saya yang tersebut pernah pengalaman wali kota, gubernur, yang digunakan baik-baik dari gubernur terdahulu, Heru (Heru Budi Hartono), Anies (Anies Baswedan), Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), Djarot (Djarot Saiful Hidayat), Jokowi (Joko Widodo), sampai Gubernur Ali Sadikin, yang tersebut baik-baik kami pertahankan, kami lanjutkan,” kata RK di tempat Jakarta, Senin.

Selain itu, RK menyatakan bahwa dirinya kemudian Suswono berazam mengatasi kekurangan dari gubernur-gubernur sebelumnya dengan cara-cara baru.

Ia juga mengungkapkan bahwa ketika pihaknya akan mengatasi tantangan baru, seperti status ibu kota yang tersebut berpindah dari Ibukota Indonesia menjadi Ibu Daerah Perkotaan Nusantara (IKN). Oleh sebab itu, ia mengungkapkan bahwa nama koalisinya adalah Koalisi Ibukota Indonesia Baru untuk Ibukota Indonesia Maju.

“Ini adalah momen bersejarah yang harus dijawab. Tentunya dengan koalisinya sebanding dengan koalisi pemerintah pusat, siapa yang tersebut sangat diuntungkan? Bukan kami berdua, tetapi warga Jakarta,” jelasnya.

Ia mengumumkan akibat koalisi yang tersebut mirip dengan pemerintah pusat, maka Ibukota nantinya akan berlimpah bantuan maupun dukungan dari pemerintah pusat yang dimaksud semakin menguntungkan warganya.

Sementara itu, selain dengan bantuan dari pemerintah pusat untuk mengatasi permasalahan warga Jakarta, ia lalu Suswono menyediakan kegiatan bernama Reimajinasi Jakarta.

“Bagaimana menyelesaikan satu per satu curhatan warga hambatan Jakarta? Tentu akan kami tampung, salah satunya di kegiatan namanya Reimajinasi Ibukota Indonesia bersatu warga,” ujarnya.

Pilkada untuk memilih gubernur, bupati serta wali kota akan diselenggarakan serentak seluruh Indonesia pada 27 November 2024.

ANTARA | TIM TEMPO

 Analis Pasar Modal Kritik Reshuffle Kabinet Jokowi: Tak Berefek, Terkesan Dipaksakan

Related posts