Jakarta – WHO telah lama menetapkan mpox atau virus cacar monyet sebagai darurat kemampuan fisik global sebab penyebarannya yang dimaksud cepat. Virus mpox adalah spesies dari genus Orthopoxvirus.
Penyebaran virus mpox telah meluas ke berbagai negara, termasuk ke Indonesia. Menurut catatan Kementerian Aspek Kesehatan RI, hingga 17 Agustus 2024, sudah ada terdapat 88 perkara Mpox pada Indonesia, dengan puncak tindakan hukum terjadi pada Oktober 2023. Dari jumlah keseluruhan tersebut, sebanyak 87 tindakan hukum sudah dinyatakan sembuh.
Dilansir dari laman WHO, tanda lalu gejala mpox dapat diketahui di waktu 1 sampai 21 hari setelahnya terpapar. Tanda biasanya berlangsung selama 2 sampai 4 minggu, tetapi juga bisa saja berlangsung lebih lanjut lama tergantung pada sistem kekebalan tubuh penderita. Berikut adalah gejala virus mpox yang digunakan wajib diwaspadai.
1. Demam
Demam tinggi adalah gejala pertama yang digunakan kerap muncul pada penderita Mpox. Demam ini biasanya berlangsung selama 1-3 hari.
2. Sakit kepala kemudian nyeri otot
Penderita cacar monyet banyak mengalami sakit kepala hebat serta nyeri otot yang tersebut parah, teristimewa di area punggung. Nyeri ini dapat berlangsung bersamaan dengan demam lalu menjadi tanda awal dari infeksi.
3. Pembengkakan kelenjar getah bening
Salah satu ciri khas mpox yang mana membedakannya dari penyakit cacar lainnya adalah pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati). Tanda ini biasanya muncul pada tahap awal infeksi serta dapat berlangsung selama beberapa hari.
4. Ruam kulit
Setelah 1-3 hari mengalami demam, ruam lapisan kulit mulai muncul, yang mana dimulai dari wajah lalu kemudian menyebar ke seluruh tubuh, termasuk telapak tangan lalu kaki. Ruam atau lesi pada lapisan kulit ini berprogres mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.
Gejala mpox biasanya bisa jadi sembuh sendiri. Namun, pada beberapa orang, infeksi virus cacar monyet dapat menyebabkan komplikasi medis kemudian bahkan kematian. Bayi baru lahir, anak-anak, kemudian orang dengan gangguan kekebalan tubuh juga berisiko mengalami gejala-gejala lebih besar serius kemudian kematian akibat mpox.
Penyebaran virus mpox
Virus mpox bisa saja menyebar melalui berbagai cara, baik dari hewan ke manusia maupun antar manusia. Berikut adalah cara penularan virus mpox.
1. Penularan dari hewan ke manusia
Pada awalnya, penyakit ini adalah penyakit zoonosis, yang digunakan berarti ditularkan dari hewan ke manusia. Penularan dari hewan ke manusia terjadi ketika seseorang kontak segera dengan darah, cairan tubuh, atau lesi epidermis dari hewan yang dimaksud terinfeksi. Biasanya adalah hewan pengerat dan juga primata.
2. Penularan dari manusia ke manusia
Virus cacar monyet juga dapat menyebar dari manusia ke manusia. Penularan antar manusia dapat terjadi melalui kontak segera seperti sentuhan, ciuman atau aktivitas seksual yang digunakan terkontaminasi cairan tubuh atau lesi epidermis dari orang yang digunakan terinfeksi. Virus ini juga dapat ditularkan dari ibu hamil ke janin melalui kontak epidermis pada waktu persalinan, atau dari orang tua yang mana terinfeksi mpox ke bayi atau anak merek melalui kontak erat.
3. Penyebaran melalui lingkungan
Penyebaran mpox juga bisa saja terjadi lantaran faktor lingkungan. Contohnya melalui benda-benda yang tersebut terkontaminasi, seperti pakaian atau sprei yang digunakan sudah pernah digunakan oleh penderita. Orang lain yang digunakan menyentuh barang-barang yang dimaksud kemudian dapat terinfeksi. Infeksi juga mungkin saja terjadi melalui penghirupan serpihan lapisan kulit atau partikel virus dari pakaian, tempat tidur, atau handuk.
Sumber: who.int | infeksiemerging.kemkes.go.id
Pilihan editor: Geger Gereja St.Ann dalam New York Dijual ke Komunitas Muslim
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di tempat Google News, klik di sini