Jakarta – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengungkap Presiden tanah Ukraina Volodymyr Zelensky tidaklah akan menyerang wilayah Kursk di area Rusia jikalau tiada ada perintah secara langsung dari Amerika Serikat. Dalam wawancara dengan wartawan selama Rusia Pavel Zarubin pada Senin, 19 Agustus 2024, Lavrov mengungkapkan sepanjang peperangan Ukraina, Washington telah terjadi berulang kali menyangkal bertanggung jawab dengan menuduh komandan-komandan militer negeri Ukraina mengabaikan perintah.
“Dengarlah sikap kekanak-kanakan ini. Semua orang sangat tahu kalau Zelensky tidaklah akan pernah mengambil langkah persoalan ini apabila Amerika Serikat tak memerintahkan mereka untuk melakukannya,” kata Lavrov.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Nikolay Patrushev ajudan Presiden Rusia Vladimir Presiden Rusia sekaligus mantan sekertaris Dewan Security Rusia menuduh Washington berperan di serangan yang mana dilancarkan Kyev. Dengan begitu, klaim Amerika Serikat yang tersebut tidak ada terlibat pada tindak-tindakan Kyev di area wilayah Kursk, Rusia, tidaklah sesuai dengan kenyataan.
“Tanpa partisipasi merekan kemudian dukungan langsung, Kyev tak akan memasuki wilayah Rusia,” kata Patrushev. Dia menambahkan operasi militer di tempat Kursk adalah rencana yang mana melibatkan NATO juga agen-agen khusus dari negara-negara Barat.
Kyev melancarkan serangannya ke Rusia hampir dua pekan lalu, yang dilaporkan mengerahkan lebih banyak dari 10 ribu tentara dengan persenjataan yang mana disuplai dari negara-negara Barat. Zelensky menyatakan tujuannya menyerang wilayah Kursk untuk mendirikan sebuah zona penyangga atau buffer zone di dalam Rusia dan juga untuk menyebabkan kehancuran militer juga kegiatan ekonomi Rusia.
Meskipun negara-negara Barat telah terjadi memperlihatkan dukungan pada serangan yang digunakan dilaksanakan Ukraina, namun Amerika Serikat berkeras menyatakan bukan tahu-menahu, tidak ada diinformasikan atau tidak ada terlibat di persiapan penyerangan lintas perbatasan. Mikhail Podoliak Ajudan Presiden Zelensky kontradiksi dengan klaim-klaim yang disebutkan yang tersebut pada akhir pekan lalu mengungkapkan pada The Independen kalau Kyev sudah pernah mendiskusikan operasi militernya dengan mitra-mitranya, belaka belaka memang sebenarnya tidak ada dipublikasi.
Sumber: RT.com
Pilihan edtior: Ribuan Demonstran Pro-Palestina Kepung Konvensi Nasional Partai Demokrat
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di dalam Google News, klik di sini