Sepak Terjang Wasit Omar Ali yang dimaksud Memimpin Laga Timnas Indonesia vs Cina di area Kualifikasi Piala Global 2026

Sepak Terjang Wasit Omar Ali yang digunakan dimaksud Memimpin Laga Timnas Indonesia vs Cina di dalam area Kualifikasi Piala Global 2026

Jakarta – Laga Timnas Indonesia melawan Cina pada laga keempat putaran ketiga kualifikasi Piala Global 2026 zona Asia pada Selasa, 15 Oktober 2024, akan segera dipimpin wasit  Omar Mohamed Al Ali. Laga ini akan berlangsung dalam Stadion Qingdao Youth Football mulai 19.00 Waktu Indonesia Barat dengan disiarkan dengan segera RCTI serta Vision+.

Omar Ali merupakan wasit dengan syarat Uni Emirat Arab. Melansir Transfermarkt, ia tercatat telah dilakukan menjadi pemimpin 173 pertandingan di dalam berbagai turnamen sejak 2009. Yang menjadi sorotan warganet Indonesia adalah catatan di hal mengeluarkan kartu, yakni 662 kartu ikterus lalu 30 kartu merah langsung. 

Read More

Di turnamen kualifikasi Piala Planet 2026 zona Asia, wasit berusia 36 tahun ini mengeluarkan kartu merah untuk pemain Australia Kusini Yengi yang menimbulkan timnya kalah 0-1 dari Bahrain pada September lalu. 

Selain Kualifikasi Piala Planet 2026, Omar Ali telah lama mengawasi enam pertandingan di area tiga kompetisi, yakni UAE Pro League, AFC Champions League Elite Qualifying, juga AFC Champions League Elite musim lalu. Dari enam laga itu, dia total mengeluarkan 28 kartu kuning, tanpa kartu warna kekuningan kedua serta satu kartu merah. 

Catatan kepemimpinannya lalu asalnya yang tersebut juga dari Timur Tengah, seperti wasit Ahmed Al Kaf yang sebelumnya memproduksi beberapa langkah kontroversial ketika mengatur laga Indonesia melawan Bahrain yang mana berakhir imbang 2-2 pada Kamis lalu, memunculkan perasaan khawatir bagi pendukung Skuad Garuda. 

Omar Ali menjalani debut sebagai wasit utama di dalam UEA Pro League 2018 lalu tercatat cuma 20 kali menjadi wasit utama di area kompetisi Kompetisi UEA sejak 2018 hingga 2024. Terbaru, ia menjadi pengadil pada lapangan ketika Australia kontra Bahrain. Berikutnya, ia akan mengatur laga Cina vs Indonesia. 

Menjelang pertandingan Timnas Indonesia menghadapi tuan rumah Cina, Omar Ali menggembok akun Instagram-nya @omarali2000. Sebelum menggembok akunnya yang mana dihadiri oleh 29,3 ribu follower itu, ia sempat memanjatkan doa melalui story Instagram.

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat-Mu, hilangnya kesehatan, juga pembalasan dendam-Mu yang digunakan mendadak juga segala kemarahan-Mu,” tulis Omar Al Ali story-nya.

Pantauan Tempo, hingga pukul 16.50 WIB, akun @omarali2000 sudah ada tak dapat ditemukan di tempat Instagram.

Tindakan menggembok akun Instagram telah terjadi lebih besar dulu dilaksanakan wasit Ahmed Al Kaf. Seusai mengawasi pertandingan Timnas Indonesia melawan Bahrain pada laga ketiga putaran ketiga kualifikasi Piala Global 2026 zona Asia, Kamis lalu, beliau melakukan itu akibat mendapat serangan bertubi-tubi dari warganet Indonesia. 

Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Oman (OFA) angkat pendapat perihal serangan terhadap wasit Ahmed Al Kaf usai laga Indonesia vs Bahrain. 

Asosiasi Sepak Bola Oman mengutuk keras serangan yang dimaksud tidaklah dapat dipertanggungjawabkan serta pemakaian bahasa yang tersebut mengancam lalu mengintimidasi untuk wasit internasional Oman Ahmed Al Kaf kemudian asistennya pasca pertandingan antara Bahrain dan juga Indonesia pada Kualifikasi Piala Planet zona Asia,” tulis pernyataan OFA di media sosialnya.

Federasi Oman menegaskan penolakan mutlak terhadap perilaku pada luar konteks yang dimaksud oleh beberapa orang fans Indonesia dan juga beberapa pihak, dan juga memberi peringatan tentang konsekuensi dari perilaku pada luar konteks tersebut,” kata merekan menambahkan.

OFA menuturkan komitmen para staf Oman, termasuk wasit Al Kaf pada sepak bola tak perlu diragukan lagi. OFA mengklaim Al Kaf terus-menerus menjunjung tinggi profesionalisme lalu mempunyai integritas juga netralitas tinggi.

Sepanjang sejarah merekan yang mana terhormat terhadap tingkat profesionalisme tertinggi lalu penerapan tingkat transparansi, integritas, dan juga netralitas tertinggi sesuai dengan standar internasional yang digunakan memproduksi mereka memenuhi ketentuan untuk menjadi wasit elit di dalam Asia,” tulisnya.

Related posts