Jepang untuk pertama kalinya memulai uji coba teknologi pengisian daya mobil listrik tanpa saluran ke charging station langsung alias nikabel (wireless) di jalan umum. Melansir Nikkei Asia pada Minggu (22/10/2023), eksperimen ini berlangsung di Kashiwa, suatu kota dekat Tokyo, melalui kemitraan mencakup Universitas Tokyo, Universitas Chiba, produsen suku cadang NSK dan Denso, Bridgestone, serta grup real estat Mitsui Fudosan.
Teknisnya, permukaan jalan di area dekat lampu merah akan dilengkapi koil pengecasan. Jadi, ketika area tersebut dilintasi kendaraan listrik yang melambat maka daya pengisian bateranya bisa tersalurkan.
10 Detik Untuk 1 Kilometer
Berada di atas koil selama 10 detik dikatakan proses pengisian baterai untuk kebutuhan satu kilometer. Buat melakukan ini mobil listrik juga mesti dilengkapi perangkat di kolong mobil. Jadi secara umum teknologi ini mirip dengan pengisian daya smartphone nirkabel. Pengisi daya yang tertanam di jalan hanya mengalirkan arus listrik setelah mendeteksi kendaraan.
Selain mobil listrik, fasilitas tersebut juga bisa dimanfaatan mobil hybrid maupun PHEV. Uji coba dijadwalkan akan berlangsung hingga Maret 2025, mencakup keselamatan, daya tahan, dan aspek-aspek lainnya. Kashiwa menargetkan untuk memiliki bus antar-jemput otomatis dengan pengisian daya di jalan raya sekitar 2030. “Kami mempromosikan pengembangan kota pintar di Kashiwanoha melalui kolaborasi publik-swasta-akademis,” kata Wali Kota Kashiwa Kazumi Ota.
Diketahui, kurangnya stasiun pengisian daya mobil listrik alias charging station menjadi salah satu faktor penghambat adopsi kendaraan listrik yang lebih luas, bahkan ketika para industri otomotif sudah mulai melakukan peralihan. Maka, dengan adanya jalan yang dialiri listrik dan memungkinkan untuk mengisi daya baterai secara otomatis, akan membuat penggunaan kendaraan listrik lebih aman karena minim kasus kehasbisan energi selama perjalanan dan mengurangi emisi karbon.