BolaRakyat – Carlo Ancelotti memberi isyarat bahwa Real Madrid akan menjadi klub terakhir yang ia latih. Ia tak melihat dirinya akan berada di bench bersama klub lain.
“Saya pikir ini (Madrid) akan menjadi klub terakhir saya,” ujar Ancelotti dalam Obi One Podcast, seperti dikutip ESPN.
“Jika ada kesempatan melatih tim nasional, saya tak tahu. Saya tak begitu antusias melatih tim nasional karena saya akan kehilangan sesuatu yang paling saya sukai, rutinitas hari demi hari. Saya amat menikmati pekerjaan saya.”
“Ini musim ke-29 saya sebagai pelatih. Benar bahwa saya telah memenangi banyak trofi, tapi pikirkan juga jumlah gelar yang gagal saya raih,” jelas pelatih asal Italia tersebut.
Ancelotti dikontrak sebagai pelatih Madrid hingga Juni 2026. Dalam kesepakatan baru yang diteken tahun lalu, ia bisa saja menuntaskan kontrak itu dengan mengemban peran lain jika Madrid memutuskan mengganti pelatih sebelum kontraknya habis.
Pria 65 tahun itu memulai karier manajerial dengan menjadi asisten Arrigo Sacchi di Timnas Italia selama periode 1992-1995. Debutnya sebagai pelatih utama dimulai bersama Reggiana di Serie B pada 1995.
Ia lalu berkelana ke Parma dan Juventus sebelum pindah ke AC Milan pada 2001, tim yang ia bawa meraih delapan gelar, termasuk satu scudetto dan dua Liga Champions. Ia bertahan di sana hingga 2009. Dari situ, portfolionya semakin mentereng.
Chelsea (2009-2011), Paris Saint-Germain (2011-2013), Real Madrid (2013-2015), Bayern Munich (2016-2017), Napoli (2018-2019), hingga Everton (2019-2021) pernah dilatihnya. Pada 1 Juni 2021, ia kembali ke Madrid dan bertahan hingga kini.
Jika ditotal, ia telah memenangi 29 trofi sebagai pelatih, termasuk gelar lima di lima negara berbeda, yakni Italia, Inggris, Prancis, Jerman, dan Spanyol. Belum ada yang bisa menyamai rekor tersebut.