Raja Charles Kunjungi Para Penyintas Penikaman yang Picu Kerusuhan Inggris

Raja Charles Kunjungi Para Penyintas Penikaman yang tersebut Picu Kerusuhan Inggris

Jakarta – Raja Charles III menyampaikan simpatinya yang dimaksud “terdalam” pada Selasa ketika bertemu dengan korban selamat penikaman di tempat Daerah Perkotaan Southport, Inggris. Serangan pisau ini menewaskan tiga anak perempuan di tempat bawah usia 10 tahun juga memicu kerusuhan anti-imigrasi secara nasional.

Raja berusia 75 tahun itu menyaksikan lautan karangan bunga yang tersebut diletakkan pada luar Balai Daerah Perkotaan Southport untuk mengenang para korban — Bebe King, enam tahun, Elsie Dot Stancombe (7), juga Alice da Silva Aguiar (9).

Read More

Ketiganya tewas pada serangan di area kelas dansa bertema Taylor Swift tiga pekan lalu yang tersebut juga menyebabkan satu puluh orang terluka, delapan di area antaranya anak-anak.

Raja dijadwalkan bertemu dengan tiga keluarga yang digunakan berduka pada London pada Rabu 21 Agustus 2024.

Selain anak-anak, raja juga bertemu dengan keluarga mereka itu serta petugas penghubung polisi yang digunakan bekerja bersatu mereka.

Istana Buckingham mengungkapkan ia juga ingin mengucapkan terima kasih untuk “staf darurat garis depan melawan pekerjaan dia yang dimaksud berkelanjutan pada melayani publik lokal”.

Charles sebelumnya dikritik oleh beberapa pihak akibat tak mengeluarkan pernyataan rakyat mengenai kerusuhan tersebut.

Meskipun raja menyampaikan belasungkawa untuk keluarga tiga anak yang mana terbunuh, ia bukan mengomentari kerusuhan yang dimaksud sampai hampir dua minggu kemudian.

Secara tradisi, raja tiada mengomentari apa pun yang digunakan dapat menyebabkan kontroversi politik.

Namun di percakapan telepon dengan Utama Menteri Keir Starmer dan juga kepala polisi, Raja Charles kemudian mengungkapkan bahwa beliau “sangat terdorong” oleh reaksi “yang melawan agresi serta kriminalitas dari segelintir orang dengan belas kasih kemudian ketangguhan sejumlah orang”.

Raja Charles menghabiskan waktu sekitar 45 menit untuk bertemu dengan para penyintas sebelum mengesahkan buku belasungkawa dalam balai kota.

Dia melakukan penandatanganan namanya dan juga menambahkan: “Dalam simpati yang terdalam.”

Di luar gedung, sebelum pergi ia bertemu dengan anggota penduduk yang turut membantu pasca-serangan tersebut.

Joanne Martlew, pensiunan pekerja layanan darurat yang membantu para penyintas pasca mengalami serangan yang dimaksud mengatakan, “sangat menyenangkan bisa jadi bertemu dengan Raja”.

Helen Marshall, 71 tahun, pribadi anggota kelompok berkebun yang digunakan menjaga sejumlah bunga untuk dipersembahkan menambahkan bahwa kunjungannya “sangat penting” ke kota tepi pantai tersebut.

“Kami berada pada bawah awan hitam kemudian kami memerlukan sesuatu untuk meningkatkan semangat,” katanya.

“Beberapa minggu terakhir ini merupakan masa yang digunakan sangat buruk, namun semangat komunitas adalah hal yang memproduksi kami terus maju,” katanya.

Anak-anak sedang hadir di kelas dansa pada awal liburan musim panas sekolah ketika pribadi penyerang memasuki gedung juga mulai menyerang mereka.

Axel Rudakubana, yang tersebut pada waktu itu berusia 17 tahun, sudah didakwa melakukan pembunuhan lalu percobaan pembunuhan melawan penikaman tersebut.

PENANGKAPAN

Motif kekejaman yang dimaksud belum diungkapkan, namun polisi mengungkapkan bahwa hal yang disebutkan tak dianggap terkait dengan teror.

Lebih dari selusin kota besar dan juga kecil dalam Inggris menyaksikan kerusuhan serta kerusuhan di seminggu pasca penikaman dalam Southport.

Para pejabat menyalahkan elemen sayap kanan sebab mengobarkan kekacauan, yang dimaksud berusaha mencapai masjid dan juga hotel yang tersebut menampung pencari suaka juga petugas polisi dan juga properti lainnya.

Pihak berwenang menyatakan informasi yang tersebut salah tersebar secara online lalu menuding Rudakubana adalah pribadi pencari suaka Muslim yang memicu kekerasan.

Remana pria itu sebenarnya lahir di area Wales, Inggris, dari orang tua yang berasal dari Rwanda, negara yang mayoritas penduduknya beragama Kristen.

Kerusuhan yang dimaksud telah dilakukan menyebabkan lebih banyak dari seribu penangkapan lalu beratus-ratus hukuman setelahnya Awal Menteri Starmer berjanji bahwa merekan yang dimaksud terlibat akan segera dimintai pertanggungjawaban.

REUTERS | CNA

Related posts

Leave a Reply