Jakarta – Setelah lama bekerja identik di dalam turnamen F1, Red Bull Racing kemudian Adrian Newey berpisah. Adrian Newey mengumumkan secara langsung kabar yang dimaksud melalui pernyataan resmi yang mana dirilis Red Bull Racing pada Rabu, 1 Mei 2024.
Adrian Newey sudah ada menjadi bagian dari Red Bull Racing sejak 2006. Ia berperan merancang sekaligus mengembangkan mobil regu tersebut. Dalam kurun waktu 19 tahun, Adrian membantu Red Bull Racing meraih tujuh penghargaan juara peserta balap juga enam titel konstruktor.
Mengenal Adrian Newey
Adrian Newey adalah desainer kemudian insinyur balap Formula 1 untuk Red Bull Racing. Ia menjabat Global Chief Technical Officer Oracle Red Bull Racing. Adrian dikenal sebagai desainer paling sukses pada sejarah Formula 1. Dikutip dari situs web Race.com, Adrian telah terjadi meraih 12 kemenangan konstruktor dalam Formula 1 selama 38 tahun di area turnamen tersebut.
Adrian lahir dalam Stratford-upon-Avon, Inggris pada 26 Desember 1958. Ketertarikan Newey terhadap mobil telah terlihat sejak usia muda. Pada usia 12 tahun, Adrian telah menciptakan sketsa desain mobilnya sendiri. Perancang Lotus legendaris Colin Chapman adalah inspirasi dia.
Setelah melintasi berbagai pengalaman, pada 2006, Newey pindah ke Red Bull Racing. RB3 2007 mobil pertama rancangan Adrian. Tim ini hanya sekali mencetak satu podium pada 2008, dengan Coulthard menempati kedudukan ketiga di area Grand Prix Kanada.
Musim berikutnya, atlet sepeda Red Bull Alonso berhasil finis 10 detik di area depan Lewis Hamilton. Ia mendapat gelar kejuaraan pertama dari empat kejuaraannya dengan mesin RB6 sekaligus meraih kompetisi konstruktor pertama Red Bull.
Red Bull di tempat bawah Adrian meraih kemenangan turnamen kedua dia pada 2011. Saat itu, peserta balap Red Bull mengendarai mobil roket RB7, yang merupakan salah satu yang mana tercepat pada sejarah F1. Pada tahun yang sama, Adrian juga memperkenalkan Sistem Pengurangan Tarikan (DRS) lalu Sistem Pemulihan Energi Kinetik (KERS).
Pada 2012, Adrian kembali merebut gelar kejuaraan konstruktor ketiganya dengan tujuh kemenangan serta 14 kali naik podium. Adrian ditunjuk sebagai Officer of the Order of the British Empire (OBE) pada Penghargaan Tahun Baru 2012.
Tahun-tahun berikutnya, Red Bull juga Adrian merasakan kompetisi konstruktor lalu peserta balap keempat berturut-turut. Mereka mengungguli 50 persen gelar kejuaraan selama delapan musim era V8. Mereka juga mencetak 759 poin, menempati sikap ketiga di daftar sepanjang masa untuk poin terbanyak pada satu musim.
Memasuki 2023, Adrian menciptakan mobil paling dominan di sejarah F1, RB19. Red Bull RB19 sudah pernah meraih kemenangan 15 dari 16 Grand Prix sejauh ini, menjadikannya salah satu mobil F1 paling dominan pada sejarah, dilansir dari Formula1.