Jakarta – Mahasiswa Fakultas Perikanan serta Keilmuan Kelautan Universitas Syiah Kuala (USK) menghadirkan pembaharuan losion anti-nyamuk dari campuran pemekatan kulit jeruk kemudian gelatin ikan tuna. Selain oleh sebab itu khasiatnya, dua komponen yang dimaksud dipilih dengan pertimbangan zero waste, lantaran dianggap sebagai limbah yang dimaksud tidak ada memiliki nilai ekonomi.
Sebanyak lima pelajar menghasilkan pembaharuan komoditas losion itu untuk Inisiatif Kreativitas Mahasiswa Area Kewirausahaan. Hasilnya, merekan sudah mendapatkan dana pengembangan dari Kemdikbudristek pada inisiatif Proyek Kreativitas Mahasiswa 2024.
Kelimanya adalah Panca Anugrah Sakti, Desviranti, Hikmah Kasih, Akhyar Febrian, serta ketuanya Siti Maqfirah. Mereka memberi nama hasil pembaharuan yang disebutkan Body Lotion Mosquitos.
Terdapat beberapa alasan, dibalik pemilihan konsentrat epidermis jeruk kemudian gelatin lapisan kulit ikan tuna di pembuatan Body Lotion Mosquitos. Pertama, pada dermis ikan tuna terdapat asam amino yang tersebut memiliki khasiat sebagai komponen anti-nyamuk alami, dikarenakan pada dasarnya nyamuk tidak ada menyukai asam amino. Kedua, gelatin ikan tuna sanggup melembapkan kulit, menjadikan epidermis kencang juga lebih lanjut sehat.
Sedangkan untuk dermis jeruk dimanfaatka kandungannya akan senyawa limonene yang dimaksud sanggup menjadi racun pengusir nyamuk. Ekstrak epidermis jeruk juga mempunyai sifat penangkal radikal yang tersebut bisa jadi membantu melindungi dermis dari kecacatan akibat radikal bebas, sekaligus memberikan aroma segar bagi kulit.
Lima peserta didik Fakultas Kelautan dan juga Perikanan Universitas Syiah Kuala (FKP USK) berhasil menghasilkan perubahan baru, lotion anti nyamuk berbahan ekstraksi dermis jeruk kemudian gelatin dermis ikan tuna. Foto : USK
“Jadi tak hanya saja berfungsi sebagai losion anti-nyamuk yang digunakan ampuh, tetapi juga sebagai produk-produk perawatan epidermis yang digunakan melembapkan, melindungi, dan juga menyegarkan,” kata Siti disitir dari situs web USK yang mana memuat artikelnya pada Jumat, 11 Oktober 2024.
Potensi dunia usaha dari gelatin yang mana diekstraks dari lapisan kulit tuna kemudian minyak esensial dari lapisan kulit jeruk menjadi pertimbangan selanjutnya dari kelompok yang dimaksud dibimbing dosen Vicky Prajaputra tersebut. Mereka membalik anggapan sebelumnya bahwa dermis ikan tuna juga epidermis jeruk merupakan limbah yang tersebut tiada memiliki nilai ekonomi.
Tim berharap, Body Lotion Mosquitos dapat menjadi salah satu solusi yang tersebut efektif di melindungi aktivitas sehari-hari dari gigitan nyamuk yang mampu menjadi vektor penyakit seperti demam berdarah serta malaria. Selain itu, campuran gelatin dermis tuna kemudian konsentrat epidermis jeruk diharapkan dapat menggalang konsep zero waste sehingga mengakibatkan dampak positif bagi masyarakat.
BAYU MENTARI
Pilihan Editor: Guru Besar IPB Sebut Pahit Kulit Jeruk Bantu Hadang Covid-19