INFO BISNIS – Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) terus melakukan pengembangan pada penyelenggaraan lelang dengan menyesuaikan permintaan masyarakat. Hal ini dilakukan, agar lelang dapat tambahan optimal sebagai salah satu bentuk dan juga cara proses jual beli.
Optimalisasi ini juga menguatkan peran lalu fungsi lelang di mengupayakan perekonomian nasional khususnya kontribusi bagi penerimaan negara. Sepanjang 2023, DJKN mencatatkan nilai kegiatan lelang Rp44,34 triliun, tertinggi pada sejarah penyelenggaraan lelang di tempat Indonesia.
Jumlah yang dimaksud terdiri dari kegiatan lelang pada rangka pengelolaan keuangan negara Rp2,875 triliun kemudian penyelenggaraan lelang di rangka penegakan hukum Rp14,538 triliun. Sedangkan di rangka membantu pembangunan ekonomi dan juga perkembangan ekonomi, nilai operasi lelang tercatat Rp26,931 triliun.
Dari operasi tersebut, penyelenggaraan sudah pernah memberikan sumbangan bagi penerimaan negara mencapai Rp4,58 triliun. Capaian ini tercatat sebagai penerimaan kas negara Rp3.061,94 miliar hasil bersih lelang yang dimaksud harus disetor ke kas negara, kemudian sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp974,24 miliar, sebagai penerimaan pajak pusat Rp330,39 miliar, juga tercatat sebagai pendapatan wilayah dalam bentuk pajak wilayah Rp219,43 miliar.
Dalam periode semester I 2024, nilai kegiatan lelang pada pengelolaan keuangan negara tercatat Rp0,9 triliun, pada rangka penegakan hukum Rp7,591 triliun, kemudian nilai proses lelang di menggalang penanaman modal dan juga peningkatan ekonomi Rp11,32 triliun. Kemudian sumbangan lelang ke pajak tempat Rp94,91 miliar, pajak pusat Rp130,92 miliar, PNBP Lelang Rp356,79 miliar.
Lelang merupakan layanan pemerintah yang dimaksud membantu pembangunan kegiatan ekonomi nasional lalu kesejahteraan rakyat. Dok. DJKN Kemenkeu.
Direktur Lelang DJKN Tavianto Noegroho menjelaskan partisipasi yang disebutkan menjadi bagian dukungan lelang bagi perekonomian nasional. Hal yang dimaksud tercermin dari peran lelang pada membantu pemulihan keuangan negara kemudian penegakan hukum melalui lelang barang rampasan, sitaan, lalu juga lelang barang milik negara.
Lelang juga berperan di membantu penyelesaian Non Performing Loan (NPL) juga membantu fungsi intermediasi perbankan, melalui pencairan agunan dengan transaksi jual beli lelang. Juga membantu penggerak roda perekonomian melalui peningkatan nilai barang, membuka lapangan kerja, kemudian pemberdayaan UMKM.
”Dalam menjalankan peran lalu fungsinya, proses lelang sebagai layanan pemerintah juga melibatkan swasta dan juga warga terhadap objek lelang dalam bentuk barang dan juga hak yang digunakan dimiliki maupun dikuasai,” kata Tavianto.
Lelang juga mengambil peran di kebijakan inisiatif UMKM agar naik kelas. eksekutif pada hal ini DJKN Kementerian Keuangan memberikan berbagai stimulus untuk pelaku UMKM untuk memasarkan item mereka melalui lelang.
“Stimulus tersebut, antara lain relaksasi berbentuk tarif Bea Lelang sampai dengan 0 persen, pembebasan uang jaminan bagi yang digunakan mengikuti lelang item UMKM, dan juga dukungan pemasaran produk-produk UMKM melalui situs lelang.go.id yang diharapkan dapat membantu transaksi jual beli item UMKM,” ujar Tavianto.
Sejak 2020 sampai dengan Juni 2024, tercatat 1.714 UMKM yang mana telah lama memanfaatkan lelang untuk memasarkan produknya. Dalam periode tersebut, barang yang dilelang sebanyak 18.884 lot barang juga yang dimaksud laku sebanyak 12.215 lot.
Tavianto menegaskan, perubahan lelang akan terus dijalankan dengan didukung pengembangan digitalisasi proses bisnis, pengembangan kemudian pergerakan fokus arah kebijakan kemudian regulasi. “Contohnya pada menggali prospek pelaksanaan lelang hak menikmati lalu lelang hak tagih. Selain itu, pola costumer oriented akan diterapkan, sehingga kegunaan lelang dapat lebih tinggi dicapai lalu dirasakan secara optimal, baik untuk penduduk maupun negara,” ujarnya.
Digitalisasi proses perusahaan pelaksanaan lelang melalui situs lelang.go.id menghasilkan kegiatan jual beli menjadi tambahan efektif, efisien, dan juga jangkauan yang dimaksud tambahan luas dengan inisiasi borderless transaction seiring masifnya minat warga terhadap aktivitas perekonomian digital berdasarkan pengembangan knowledge-based economy. “Dengan data juga fakta tersebut, rakyat tak perlu ragu untuk membeli barang melalui lelang.go.id, sebab pasti prosesnya, bagus harganya,” kata Tavianto. (*)