Erik ten Hag, MU dan Ajax Jelas Berbeda !

Bola RakyatErik ten Hag mengklaim bahwa mustahil untuk membuat Manchester United bermain seperti tim Ajax Amsterdam yang berjaya, setelah merefleksikan kekalahan pahit atas Manchester City. Man United harus puas menjadi pecundang usai takluk dengan skor telak 3-0 oleh tim tetangga baru-baru ini. Erling Haaland tampil cemerlang dengan dwi golnya serta Phil Foden juga tak ketinggalan mencatatkan namanya di papan skor.

Dan ten Hag, yang menyaksikan timnya tergelincir ke urutan kedelapan di klasemen Premier League di Old Trafford, telah membuat pengakuan yang mengejutkan terkait dengan kesuksesan tim Ajax yang memenangkan banyak trofi domestik dan mencapai semifinal Liga Champions pada 2019. “Kami tidak akan pernah memainkan sepak bola yang kami mainkan di Ajax di sini. Saya sekarang memiliki pemain lain, itu bukan alasan saya datang ke sini,” ucapnya

Read More

Tidak Bisa Terapkan Gaya Main Ajax

Seperti yang diketahui, Ajax asuhan ten Hag mengejutkan sepak bola dunia dengan mengalahkan Real Madrid dan Juventus di Liga Champions 2019, serta mengambil keuntungan dari sistem progresif dengan para bintang seperti Frenkie de Jong, Hakim Ziyech, dan Matthijs de Ligt.

Materi pemain yang Anda miliki menentukan bagaimana Anda akan bermain. Itulah mengapa kami bermain di sini dengan cara yang berbeda dari yang saya lakukan di Ajax. Itu faktanya, karena saya tidak bisa bermain dengan cara yang sama di sini,” imbuhnya. “Itu sama sekali tidak ada dalam DNA Manchester United. Sepak bola di Ajax sangat khas, di sini kami akan bermain lebih langsung. Kami juga memiliki para pemain untuk itu, terutama di lini depan.”

Ajax Kejutkan Sepak bola Eropa

Andre Onana dan Donny van de Beek dari Man United merupakan pemain bintang di bawah asuhan ten Hag pada tahun 2019 di Ajax, tetapi kesulitan untuk meniru performa terbaik mereka sejak tiba di Old Trafford.

Lisandro Martinez, yang bergabung dengan Ajax pada musim panas 2019, kini juga berada di Manchester United bersama sang pelatih.

Meskipun gagal di kompetisi utama Eropa, ten Hag memenangkan Eredivisie tiga kali bersama Ajax dan juga memenangkan Piala Belanda dua kali pada 2019 dan 2021.

Pelatih asal Belanda ini melanjutkan kesuksesan trofinya selama tahun pertamanya di Old Trafford, membimbing Setan Merah meraih kejayaan di Carabao Cup pada bulan Februari, tetapi sejak saat itu kesulitan untuk tampil di kompetisi domestik dan Eropa.

Kemudian, ten Hag mengakui bahwa timnya kehilangan bentuk permainan saat melawan Man City usai mengejar gol penyeimbang di babak kedua, tetapi menegaskan bahwa ia tidak bisa menyalahkan para pemainnya karena ia melihat mereka telah berjuang.

Ditariknya Sofyan Amrabat di babak pertama membuat United terekspos di lini tengah dan pemain pengganti Antony, yang terlihat frustasi di sepanjang laga, beruntung bisa tetap berada di lapangan setelah menendang pemain sayap Man City, Jeremy Doku.

Namun Setan Merah kehilangan fokus setelah jeda dan kesulitan menghadapi dominasi sang lawan di lini tengah, kebobolan dua gol dan kehilangan ketenangan dengan serangkaian tekel liar di menit-menit akhir.

Pergantian pemain yang dilakukan oleh ten Hag mendapat kritikan besar setelah kekalahan tersebut.

Related posts

Leave a Reply