Jakarta – Junaedi, atlet judo tuna netra yang dimaksud pernah bekerja sebagai penggembala kambing di tempat kampung halamannya, bertekad menyumbangkan medali emas untuk Indonesia di tempat Paralimpiade Paris 2024. “Rasanya sangat luar biasa. Karena semua atlet pasti menginginkan yang digunakan terbaik,” kata ia dikutipkan dari laman resmi Kementerian Pemuda dan juga Olahraga pada Selasa, 20 Agustus 2024.
“Apalagi Paralimpiade ini adalah kompetisi tertinggi di dalam dunia bagi kita. Target pribadi saya adalah memberikan medali emas untuk Indonesia, tapi dari pembimbing tidak ada ada target khusus, semata-mata instruksi untuk tampil yang tersebut terbaik saja,” ujar dia.
Perjalanan Junaedi menuju Paralimpiade penuh liku. Sebelum dikenal sebagai atlet judo tunanetra yang mana meraih emas ASEAN Para Games 2022, keseharian Junaedi tak lepas dari membantu orang tuanya, Odin dan juga Etin, yang dimaksud bekerja sebagai petani dan juga penggembala kambing.
“Dulu waktu kecil saya bantu orang tua menggembala kambing juga bertani. Di SMP saya mulai mengenal bela diri, serta hobi itu mulai tersalurkan ketika saya pindah ke Bandung,” cerita Junaedi yang lahir pada 15 Februari 1996.
Junaedi tidaklah pernah menyerah pada mengejar mimpinya. Awalnya, beliau berlatih pencak silat, tetapi beralih untuk judo tuna netra pada 2014 melawan saran pelatihnya. “Orang tua, khususnya, sangat membantu serta memberikan dukungan luar biasa. Saya memang benar dari kecil hobi bela diri. Saya pernah bergabung pencak silat dan juga klub dalam Bandung, tapi kemudian instruktur menawarkan untuk bergabung blind judo dalam tahun 2014,” ujar dia.
Keputusan yang disebutkan terbukti tepat. Junaedi meraih prestasi pada berbagai kompetisi. Termasuk medali Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2016 yang mana menjadi debutnya pada event besar.
Kini, ia bersiap menghadapi tantangan lebih besar besar di tempat Paris. Persiapan menuju Paralimpiade 2024, menurut Junaedi, sudah ada dimulai sejak dua tahun lalu. Inisiatif pelatnas oleh Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia membantunya pada mengakumulasi poin melalui berbagai perlombaan internasional.
“Pelatnas baru dimulai dua tahun dari tahun 2022 ketika event Asian Para Games (APG) Solo. Kemudian single event di dalam Kazakstan, Tokyo 2022, ASEAN Para Games 2023 di area Kamboja, juga APG Hangzhou, juga dalam Georgia semuanya dapat poin. Akumulasi poin itu menimbulkan saya masuk ranking,” kata atlet judo tuna netra peringkat 11 dunia itu.
Junaedi yakin beliau kemudian rekan-rekannya berhasil di Paralimpiade 2024. Dia yakin apabila para atlet Paralimpiade diberi kesempatan, maka merek pasti memanfaatkan semaksimal mungkin saja kesempatan itu.
“Semoga ke depan Mas Menpora, Bapak Presiden terus mendampingi, membina, serta memfasilitasi kami agar mampu terus bergabung single event dan memberikan kesempatan yang identik bagi teman-teman yang tersebut belum berkesempatan untuk bisa saja membela tanah air dalam event internasional hingga ke Paralimpiade,” tutur Junaedi yang dimaksud berkompetisi di kelas 60 kg.
Pilihan Editor: Apa Target Sihar Sitorus untuk FCV Dender, Klub Miliknya yang digunakan Musim Ini adalah Berlaga di area Divisi Teratas Turnamen Belgia?