Begini Cara Drone Hizbullah Menyusup Ke Rumah Benjamin Netanyahu

Begini Cara Drone Hizbullah Menyusup Ke Rumah Benjamin Netanyahu

Jakarta Sebuah drone milik Hizbullah diduga telah dilakukan menyusup ke wilayah utara negara Israel juga berhasil memotret kediaman Pertama Menteri tanah Israel Benjamin Netanyahu yang mana berada pada Qaysaria, selatan Haifa, Israel. Harian tanah Israel Hayom pada Minggu, 18 Agustus 2024, mewartakan perihal ini.

Netanyahu sama-sama keluarganya biasanya menghabiskan akhir pekan di area rumah pribadi mereka yang mana berada sekitar 37 km selatan Haifa di dalam pesisir Laut Mediterania tersebut. Menurut laporan negeri Israel Hayom, pada Jumat, 16 Agustus 2024, sebuah kapal rudal Angkatan Laut negara Israel yang mana ditempatkan di dalam lepas pantai Qaysaria mendeteksi adanya sebuah pesawat tak berawak yang dimaksud melayang dalam wilayah itu. 

Read More

Surat kabar itu menduga drone yang disebutkan diperkenalkan Hizbullah dengan tujuan mengambil gambar rumah Netanyahu. Meski sempat terdeteksi oleh radar kapal rudal, tapi drone ini tiada tertangkap oleh sistem kontrol lainnya. Bahkan, jet tempur yang mana dikirim untuk menyelidiki tempat yang dimaksud tidak ada berhasil menemukan drone tersebut.

Militer negeri Israel awalnya curiga ini mungkin saja semata-mata “alarm palsu”, mengingat sistem radar dia kadang-kadang memberikan peringatan tegas untuk kejadian non-militer seperti kawanan burung. Namun, mereka tak sepenuhnya melakukan penutupan kemungkinan drone kecil telah terjadi dirilis dari Lebanon.

Terkait laporan ini, kantor Awal Menteri Netanyahu menyatakan insiden ini adalah “alarm palsu”. Mereka juga mengklaim Utama Menteri tidaklah berada di area rumahnya di area Caesarea pada pada waktu itu. Kendati begitu, insiden ini menambah ketegangan yang digunakan telah meningkat di area kawasan tersebut.

Hizbullah sebelumnya juga telah lama merilis rekaman yang digunakan diambil oleh drone dia yang menunjukkan pangkalan militer kemudian infrastruktur penting negara Israel di dalam utara, yang digunakan menambah kegelisahan akan terjadinya konflik besar antara negara Israel dan juga Hizbullah.

Seiring dengan meningkatnya ancaman dari Hizbullah dan juga Iran, juga situasi bukan menentu pada Timur Tengah, tanah Israel merasa semakin terisolasi, khususnya setelahnya pembunuhan komandan Hizbullah Fuad Shukr pada 30 Juli 2024, di area Beirut. Selain itu, ancaman dari Iran lalu Hizbullah untuk membalaskan kematian komandan Hizbullah Fuad Shukr kemudian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, memproduksi tanah Israel siaga tinggi.

Menurut laporan Haaretz, sejumlah negara yang memerintahkan warganya meninggalkan kawasan tersebut, khususnya tanah Israel juga Lebanon. Sederet perusahaan penerbangan pun membatalkan jadwal dia ke wilayah yang disebutkan hingga waktu yang dimaksud belum ditentukan.

Surat kabar Haaretz pada 14 Agustus 2024, melaporkan Israel, yang dulunya merupakan bagian penting dari komunitas global dengan penerbangan yang mana rutin juga mobilitas bebas, sekarang tak hanya saja merasa terisolasi tetapi juga mengalami perasaan terkepung, teristimewa pada sektor penerbangan. 

Kondisi ini diperparah minggu lalu ketika maskapai asing mulai menghindari Tel Aviv serta nilai tiket melonjak drastis. Sebagai contoh, nilai tiket satu arah dari London ke Tel Aviv mencapai $1.487 (Rp22 juta), sementara tiket pulang pergi dihargai $2.366 (Rp36 juta), tanpa ketersediaan kursi kelas ekonomi.

Anadolu Agency | Al Mayadeen | dunia.tempo.co | aa.com.tr/en 

Pilihan editor: Tenaga Medis India Tolak Akhiri Mogok Kerja, Protes Pembunuhan Dokter Muda

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di dalam Google News, klik di sini

Related posts

Leave a Reply