Bola Rakyat – Kinerja AC Milan pada musim 2023/2024 tidak cukup bagus. Secara khusus, lini belakang Rossoneri layak dapat sorotan lebih karena terlalu sering kebobolan sangat rapuh.
Hingga pekan ke-17 Serie A, Milan berada di posisi ketiga klasemen dengan 33 poin. Catatan yang sekilas terlihat cukup bagus, walau ada banyak detail yang menunjukkan Milan tertinggal dari tim lain.
Milan kini terpaut 11 poin dari Inter Milan yang berada di puncak klasemen Serie A. Jarak yang cukup jauh. Sedangkan, dengan Bologna yang berada di posisi keempat, Milan hanya unggul dua poin.
Sementara, kinerja lini belakang Milan harus dilihat secara kritis. Milan amat rapuh, dengan indikator utama jumlah kebobolan mereka.
Kebobolan 64 Kali Setahun!
Hingga pekan ke-17, Milan sudah kebobolan 20 kali di Serie A. Milan jadi tim dengan kebobolan paling banyak dibanding enam tim paling atas klasemen Serie A. Milan kebobolan lebih banyak dibanding Monza (18) yang berada di posisi ke-11 klasemen.
Di Liga Champions, kondisinya hampir sama. Milan kebobolan delapan kali dari lima laga. Milan pun gagal lolos ke babak 16 Besar.
Dikutip dari Opta, dalam periode yang lebih panjang, catatan kebobolan Milan lebih buruk lagi. Sepanjang 2023, Opta mencatat pasukan Stefano Pioli itu sudah kebobolan 64 kali.
Ini adalah jumlah kebobolan Milan paling banyak dalam satu tahun kalender sejak 1929/1930.
Apa yang Bikin Pertahanan Milan Rapuh?
Mudah untuk mencari alasan mengapa lini belakang Milan tidak bekerja dengan baik. Bukan hanya aspek taktik atau kualitas individu, akan tetapi banyaknya pemain yang cedera.
AC Milan diterpa banyak cedera sepanjang 2023. Hal ini membuat komposisi pemain di lini belakang selalu berubah dan berdampak pada performa yang tidak stabil.
Mike Maignan cedera bahu dan absen pada awal tahun. Simon Kjaer berulang kali absen karena cedera. Pierre Kalulu juga punya masalah yang sama. Mattia Caldara, Malick Thiaw, dan Alessandro Florenzi juga sering absen karena cedera.