Jakarta – Pasukan Hizbullah memberikan ancaman tinggi ke Israel, menyusul kematian komandan Hizbullah Fuad Shukr juga pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
Teranyar, Industri Media Israel, seperti dilansir
Menurut surat kabar Israel, tanah Israel Hayom, sebuah radar pada kapal rudal tanah Israel yang ditempatkan di area lepas pantai Qaysaria mendeteksi sebuah drone. Deteksi ini ditafsirkan sebagai drone pengintai Hizbullah yang tersebut dimaksudkan untuk memotret kediaman Netanyahu di tempat tepi pantai.
Namun, militer tanah Israel menyatakan bahwa ini bisa jadi jadi merupakan “alarm palsu,” dengan mencatatkan bahwa sistem radar terkadang mengeluarkan peringatan keras bahkan di tindakan hukum kawanan burung atau objek lain, yang dimaksud sebelumnya dianggap “akurat.” Surat kabar yang dimaksud juga melaporkan bahwa jet tempur dikirim ke tempat yang dimaksud setelahnya deteksi, tetapi tak dapat menemukan drone tersebut.
Menilik Drone Hizbullah
Menilik lebih besar jauh, Hizbullah sudah pernah menunjukkan bahwa merekan mampu menggunakan pesawat tak berawak untuk menyerang tanah Israel sejak 7 Oktober 2023. Bahkan, Hizbullah mampu mempelajari dan juga memanfaatkan apa yang mana disebut “titik-titik buta” di pertahanan Israel. Ini adalah dilaksanakan dengan memetakan wilayah Palestina utara yang digunakan diduduki dengan drone pengintai.
Selain itu, Hizbullah meresmikan pemakaian pesawat tanpa awak Shahed-101 Iran pada konfrontasi di tempat Lebanon Selatan. Shahed-101 adalah sebuah pesawat yang tersebut sangat mudah bermanuver lalu sulit untuk dideteksi, mengirimkan gelombang kejut pada pendudukan Israel.
Drone Shahed-101 Iran bertenaga listrik, bukan seperti drone Ababil yang mana sebelumnya bermesin bensin. Drone ini sangat senyap dan juga hampir tiada kemungkinan besar didengar dari darat. Tak hanya saja itu, drone yang disebutkan miliki jangkauan hingga 19 kilometer kemudian dapat menyebabkan materi peledak seberat 10 kilogram.
Lebih lanjut, Hizbullah kerap mengirimkan beberapa drone sekaligus, setidaknya satu untuk pengintaian juga satu lagi yang tersebut sarat dengan materi peledak. Peralatan militer yang tersebut sensitif juga telah lama diserang, termasuk sistem anti-drone Drone Dome serta balon pengintai radar Sky Dew.
Hizbullah juga menerbangkan pesawat tak berawak pengintai dalam menghadapi wilayah utara “Israel”. Mereka mengakumulasi foto-foto udara dan juga informasi intelijen tentang lokasi-lokasi penting yang dimaksud strategis serta merilisnya sebagai pengingat akan kerentanan “Israel”.
Serangan Drone Hizbullah
Dikutip dari Al Jazeera, Hizbullah telah terjadi melancarkan serangan udara gabungan drone umpan lalu peledak yang dimaksud memiliki target negara Israel sejak peperangan Kawasan Gaza dimulai. Serangan itu terjadi pasca pasukan negara Israel membunuh salah satu pejuangnya di tempat Lebanon Selatan, Hussein Azkoul. Hizbullah melancarkan serangan pesawat tak berawak ke pangkalan-pangkalan tanah Israel di dalam utara kota Acre. Tembakan roket juga drone Hizbullah pun menewaskan sekitar selusin tentara negara Israel juga separuh total warga sipil.
Kelompok yang mana bersekutu dengan Iran itu menyatakan pihaknya melancarkan serangan gabungan dengan peluru kendali kemudian drone peledak terhadap pusat komando pengintaian militer baru di area Arab al-Aramshe, sebuah desa berpenduduk mayoritas Arab pada tanah Israel utara dekat perbatasan Lebanon. Serangan itu terjadi sehari pasca serangan negeri Israel pada Lebanon Selatan yang menewaskan tiga orang, termasuk komandan lapangan Hizbullah Ismail Yusaf Baz.
Dikutip dari Reuters, Hizbullah juga meluncurkan satu skuadron drone ke markas besar formasi militer tanah Israel di dalam Galilea. Serangan itu merupakan balasan pembunuhan yang tersebut dilaksanakan oleh negeri Israel di area wilayah Zrariyeh sekitar 25 kilometer (15 mil) dari perbatasan. Grup itu juga menyatakan sudah pernah meluncurkan drone menuju Liman dalam negeri Israel utara kemudian di area kota pesisir tanah Israel Nahariya.
Dikutip dari Al Mayadeen, Hizbullah menyerang situs militer negara Israel yang mana baru didirikan di dalam dekat perbatasan Palestina-Lebanon. Mereka membunuh juga melukai beberapa perwira serta tantara. Menurut Unit Dunia Pers Militer Perlawanan, Angkatan Udara Bebas Tak Berawak Hizbullah juga meluncurkan segerombolan drone bunuh diri ke lokasi militer negeri Israel yang dimaksud terletak pada Elkosh.
Drone yang disebutkan menghantam tenda barak yang digunakan digunakan oleh petugas kemudian tentara pendudukan negeri Israel dalam pemukiman tersebut, menewaskan sedikitnya dua orang dan juga melukai 20 lainnya, menurut media Israel. Hizbullah mengungkapkan serangan itu terjadi sebagai respons menghadapi serangan negara Israel terhadap Lebanon kota al-Naqoura.
Sebagai informasi, laporan dari Pusat Penelitian ALMA negara Israel pada 2021 mengindikasikan bahwa Hizbullah mempunyai sekitar 2.000 drone. Bahkan beberapa di area antaranya merupakan drone canggih kemudian diproduksi secara lokal. Laporan itu menambahkan bahwa Hizbullah telah dilakukan mengerahkan drone, seperti Shahed-129, Mohajer, kemudian Karrar, sejak sebelum Perang Juli 2006.
Tak belaka itu, perlawanan Hizbullah memiliki sistem kemampuan militer yang mana komprehensif, teristimewa di hal persenjataan udara yang digunakan diwakili oleh pesawat tak berawak. Persenjataan Hizbullah meliputi drone pengintai, penyerangan, serta penyerangan. Oleh oleh sebab itu itu, Drone Lebanon muncul sebagai senjata yang tersebut efektif di operasi Perlawanan Islam terhadap berbagai target Israel, termasuk situs, markas besar, stasiun pengintai, kemudian pasukan di tempat kedalaman Palestina utara yang digunakan diduduki.
KHUMAR MAHENDRA | IDA ROSDALINA | ALJAZEERA | REUTERS | AL MAYADEEN
Pilihan editor: Kian Panas tanah Israel Serang Gudang Senjata Hizbullah di dalam Lebanon