Bola Rakyat – Virgil van Dijk mengatakan hanya satu tim yang ingin menang pada duel Liverpool vs Manchester United. Komentar yang dibuat kapten Liverpool itu dinilai arogan oleh legenda Manchester United, Roy Keane.
Laga Liverpool vs Manchester United pada pekan ke-17 Premier League digelar pada Minggu (18/12/2023) malam WIB. Pada duel di Anfield itu, kedua tim gagal bikin gol hingga laga usai. Skor akhir 0-0.
Liverpool punya banyak peluang mencetak gol. Mereka membuat 34 shots sepanjang laga. Namun, United bertahan dengan sangat solid. Setan Merah juga sempat punya peluang, tetapi mereka hanya bikin enam shots.
Menurut Van Dijk, United tidak punya niat menang. Pasukan Erik ten Hag datang ke Anfield dengan target meraih satu poin.
Virgil van Dijk Arogan
Komentar yang dibuat Van Dijk memang cukup pedas. Menurut bek asal Belanda itu, United seperti takut dengan ancaman Liverpool. Apalagi, United kalah 0-7 di Anfield musim lalu dan kini tengah dalam performa minor.
“Jika Anda lihat cara kami bermain pada laga ini, kami menguasai sebagian besar bola dan dapat beberapa peluang. Hanya ada satu tim yang berusaha untuk memenangkan laga,” ucap Virgil van Dijk pada Sky Sports.
Komentar Virgil van Dijk segera mendapat respon keras dari Roy Keane. Mantan kapten Manchester United itu merasa sang bek tengah arogan.
“Kami mendengar Van Dijk berbicara, jelas ada arogansi yang muncul dari dirinya yang menghina United seperti itu. Dia perlu diingatkan pada dirinya sendiri, dia bermain untuk tim yang hanya memenangkan satu gelar dalam 30 tahun,” balas Roy Keane.
Ingatkan Masa Lalu Liverpool
Roy Keane kemudian membalik pernyataan Van Dijk dengan apa yang terjadi di masa lalu. Menurut Roy Keane, pada waktu yang lama, Liverpool juga pernah berada dalam situasi senang dengan raihan satu poin saat melawan Manchester United.
“Virgil van Dijk bilang hanya satu tim yang ingin menang, Man United sibuk dengan poin tersebut,” kata Roy Keane.
“Manchester United United berada di tempat yang sulit, seperti Liverpool berada di posisi sulit selama bertahun-tahun. Jadi mungkin arogansi itu menjadi bumerang baginya hari ini,” sambung pria asal Rep. Irlandia tersebut.