Bola Rakyat – CEO Premier League Richard Masters menegaskan bahwa sidang 115 kasus dugaan pelanggaran finansial yang dilakukan Manchester City akan digelar dalam waktu dekat. Ia juga menegaskan pihaknya tidak tebang pilih.
Dakwaan tersebut sudah diumumkan Premier League sejak Februari 2023. 115 dugaan pelanggaran finansial City yang diselidiki terjadi pada 2009-2018. Mereka dinilai tidak memberi informasi keuangan yang akurat selama rentang waktu tersebut.
Investigasi Premier League ini lalu ditangani komisi independen untuk menilai apakah City akan dihukum atau tidak. Juara bertahan Liga Inggris itu telah membantah dugaan yang ada. Mereka menegaskan tak bersalah dan berharap dilepaskan dari segala tuduhan.
Setahun lebih berlalu, kasus City belum juga tuntas. Namun kasus pelanggaran finansial yang terjadi pada Everton dan Nottingham Forest musim ini diselesaikan dalam waktu singkat, bahkan kedua klub telah dihukum pengurangan poin.
Hal ini membuat banyak pihak bertanya-tanya, mengapa Premier League terkesan lambat. Masters menyanggah hal tersebut dengan mengatakan kasus City sebentar lagi akan dituntaskan.
“Kami tak bisa mengomentari kasus itu, tanggalnya sudah ditetapkan. Kasus ini akan terselesaikan dengan sendirinya dalam waktu dekat. Saya tidak bisa berkomentar lebih jauh mengenai hal itu,” ujar Masters pada Jumat (26/4/2024), dikutip ESPN.
Ia juga menegaskan bahwa apa yang terjadi pada City dan Everton adalah dua tuduhan berbeda. Jadi ini tidak berarti Premier League bersikap pilih kasih dengan menguntungkan satu pihak namun merugikan yang lainnya.
“Jika ada klub, terlepas mereka juara bertahan atau tidak, ditemukan telah melanggar aturan pengeluaran untuk tahun 2023, posisi mereka akan sama persis dengan Everton atau Nottingham Forest,” kata Masters.
“Volume dan karakter dakwaan yang diajukan kepada Man City, yang tidak boleh saya bicarakan sama sekali, akan disidangkan di lingkungan yang sangat berbeda,” tegasnya.
Jika terbukti bersalah, hukuman yang berpotensi dijatuhkan kepada City bisa beragam, mulai dari denda, pengurangan poin, hingga degradasi.